Anakku,
Tiga tahun yang lalu Kau masih seperti bambu Tampak masih lugu dan wagu Wajahmu masih carut-marut Kulitmu masih bergelugut
Celana pendek, sering merengek-rengek Rok mini, belum mandiri sama sekali Bahkan belum bias mandi sendiri
Anakku,
Tiga tahun yang laluKau datang bawa segepok harapan Kau datang untuk diajari Kau datang untuk dibekali
Anakku,
Tiga tahun kita jalani Penuh liku, penuh duri Disuruh kekanan, malah kekiri Disuruh jalan, malah berhenti Untuk belajar, harus dikasar Digertak, dibentak, kadang harus diopyak-opyak
Anakku,
Tiga tahun tak terasa telah berlalu Canda-tawa setia menyertaimu Derita itu sesungguhnya tiada Hanya rasa rekayasa membuatnya ada
Anakku,
Kini, kau laksana anak panah Panjang dan lurus Panjang, sepanjang jalan hidupmu Lurus, selurus budi pekertimu
Anakku,
Kini, kau laksana anak panah Kuat dan tajam Kuat sekuat baja, tajam setajam silet
Anakku,
Tiga tahun tak terasa telah berlalu Kini semua jadi milikmu Qur’an dengan segala amalan Setumpuk buku dengan segala ilmu Bawalah semua… Jangan pernah lepas dari langkahmu Dekaplah erat selama hidupmu
Anakku,
Kini, kau anak panah ksatria Gagah dan perwira Lepaslah dari gendewa Melesatlah cepat di jagad raya Terjang semua penghalang Sikat semua maksiat
Selamat berjuang anakku Selamat jalan puteraku Selamat jalan puteriku Selamat jalan Towerku Selamat jalan Blekiku Selamat jalan Jesicaku Selamat jalan semua Sampai ketemu di akhir waktu
Solo, 4 Juni 2011 |